Ikuti Blog ini Via Facebook

Mengetahui update "Materi Kultum Kita" lebih cepat dan lebih mudah. Klik tombol suka dibawah ini.

Wednesday, June 27, 2012

MOTIVASI RAMADHAN DAN KUALITAS IBADAH

Bulan ramadhan adalah bulan yang dimana umat islam dilatih untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT. Maka, setelah bulan ramadhan umat islam dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu ramadhaniyun dan rabbaniyun. Bulan ramadhan adalah bulan yang dimana umat islam dilatih untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT. Maka, setelah bulan ramadhan umat islam dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu ramadhaniyun dan rabbaniyun.
  1. Ramadhaniyun adalah orang yang taat dan semangat beribadah pada bulan ramadhan, kemudian ketika selesai ramadhan maka selesai juga amal ibadahnya.
  2. Robbaniyun adalah orang yang taat dan semangat beribadah pada bulan ramadhan, kemudian setelah ramadhan berakhir pun dia tetap semangat dan bahkan bertambah.
Jadi hal yang diperluakan dalam beribadah itu adalah
konsistensi atau kesinambungan. Karena apabila kita termasuk kepada orang yang ramadhaniyun maka kita termasuk orang yang merugi. Rosululullah SAW bersabda :

“barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka termasuk orang yang merugi”

Untuk mengetahui apakah kita termasuk orang yang merugi atau beruntung maka mari kita evaluasi amal. Ketika sebelum ramadhan tingkat ibadah kita dirumuskan dengan simbol X dan setelah memasuki ramadhan maka ibadah kita meningkat menjadi 10X maka orang yang beruntung adalah orang yang setelah ramadhan itu ibadahnya meningkat dari sebelum ramadhan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang orang yang merugi dan beruntung :

Golongan orang yang beruntung :

Sebelum Ramadhan
Ramadhan
Sesudah Ramdhan
X
10X
>X
Posisi awal
10 kali lebih besar dari posisi awal
Meningkat dari posisi awal

Golongan orang yang merugi :

Sebelum Ramadhan
Ramadhan
Sesudah Ramdhan
X
10X
X
Posisi awal
10 kali lebih besar dari posisi awal
Sama dengan posisi awal

Golongan orang yang celaka :

Sebelum Ramadhan
Ramadhan
Sesudah Ramdhan
X
10X
Posisi awal
10 kali lebih besar dari posisi awal
Menurun dari posisi awal

Tidak hanya urusan dunia saja yang perlu kita hitung, disini mari kita menghitung urusan ibadah untuk bekal kita di akhirat nanti. Sebagai contoh kita pilih lima amalan yang sering dilaksanakan dibulan ramadhan, kemudian kita perhatikan kualitas amal, kuantitas (jumlah) amal dan semangat serta kenikmatan dalam beribadah.

1.       Shalat wajib
  • Kualitas, khusyu dan tumaninah dalam shalat
  • Kuantitas, tepat waktu dan lamanya solat
  • Pertambahan ilmunya, pengalamannya, semangatnya, nikmat beribadahnya
2.       Shalat sunnah
  • Kualitas, khusyu dan tumaninah dalam shalat
  • Kuantitas, jumlah rakaat dan lamanya solat
  • Pertambahan ilmunya, pengalamannya, semangatnya, nikmat beribadahnya
3.       Tilawah / hapalan al-qur’an 
  • Kualitas, sejauh mana kita mengerti dan mempelajari Al-Qur’an
  • Kuantitas, seberapa sering kita berinteraksi dengan Al-Qur’an
  • Pertambahan ilmunya, pengalamannya, semangatnya, nikmat membacanya
4.       Sodaqoh
  • Kualitas ikhlas dan cara mengeluarkannya
  • Kuantitas yang kita sodaqohkan dan kuantitas banyaknya orang yang mendapat sodaqoh tersebut
  • Pertambahan semangat dan nikmat beribadahnya
5.       Puasa
  • Kualitas berpuasa menahan diri dari larangan-larangan Allah SWT.
  • Kuantitas puasa sunnah yang dikerjakan, adakah peningkatan dari yang tadinya tidak biasa puasa sunnah senin kamis menjadi puasa, yang biasa puasa senin kamis dia menambah dengan puasa yaumul bid, dan lain sebagainya.
  • Pertambahan ilmunya, pengalamannya, semangatnya, nikmat beribadahnya.
Dan masih banyak lagi yang perlu kita tingkatkan selain yang dituliskan diatas, karena yang ditulis diatas hanya sebagai contoh saja. Kualitas ibadah kita ditinjau dari ketiga aspek tersebut, apakah ketiga aspek tersebut meningkat ataukah menurun setelah bulan ramadhan.

Kemudan kita bisa lihat dalam grafik dibawah. apabila setiap tahun amal ibadah kita ditingkatkan, maka dengan metode ini diharapkan ibadah kita setiap tahunnya meningkat dan terus meningkat.


Pada bulan ramadhan ibadah kita selalu meningkat, tapi setelah bulan ramadhan berlalu ibadah kita biasanya menurun kembali. Tapi, jika kita ingin termasuk golongan rabbaniyun maka turunnya itu jangan sampai lebih rendah dari sebelum bulan ramadhan. Gunanya untuk apa? Ya gunanya untuk membuat ubadah kita setiap tahunnya meningkat. Berikut ada beberapa latihan menikmati ibadah :

1. Jangan biarkan ibadah yang biasa kita lakukan di bulan ramadhan hilang begitu saja setelah bulan ramadhan berlalu. Kita harus pertahankan ibadah itu meskipun kadarnya berkurang, tepi berkurangnya itu jangan sampai lebih rendah dari sebelum bulan ramadahan. Misalnya, sebelum ramadhan kita sering melaksanakan tilawah Al-Qur’an sebanyak satu lembar perhari, pada bulan ramadhan meningkat menjadi satu juz perhari, maka setelah bulan ramdhan berlalu kita harus meningkat dari sebelum ramadhan misalnya tiga lembar perhari. Jangan sampai menurun misalnya jadi satu halaman perhari.

2. Nikmati seluruh ibadah yang kita kerjakankan,nikmati solatnya, nikmati puasanya, nikmati sodaqohnya dan lain sebagainya. Karena tidaklah mungkin ibadah  kita akan meningkat jika kita tidak menikmati ibadah tersebut. Contohnya :
  • Lebih sensitif terhadap lingkungan akan menghasilkan bersodaqoh tanpa diminta tolong, ketika ada yang membutuhkan.
  • Menikmati puasa bukan menikmati bukanya, tapi nikmatilah puasanya.
3. Jangan membatasi ibadah
  • Selama kita masih menikmati ibadah ber tasbih, maka lakukan terus lebih dari 33 kali.
  • Begitupun dengan membaca Al-Qur’an, selama kita masih menikmati membaca Al-Qur’an maka lanjutkanlah.
  • Jangan batasi surat-surat yang kita baca dalam solat.
  • Dan lain sebagainya. 
4. Latihan mengenak-enakkan beribadah, yang blum enak saja di enak-enakan apa lagi yang sudah enak. 

Kita tarik kesimpulannya bahwa dalam beribadah kita membutuhkan sebuah evaluasi untuk lebih meningkatkan kualitas ibadah kita. Evaluasi itu bisa diukur dalam segi kualitas, kuantitas dan semangat serta kenikmatan dalam beribadah. Ibadah pokok yang perlu kita evaluasi yaitu shalat wajib, shalat sunnah, tilawah Al-Qur’an, sodaqoh dan puasa. Semoga kita termasuk orang yang beruntung, yaitu orang-orang yang tergolong dalam golongan orang yang rabbaniyun.

No comments:

Post a Comment

Be a strong mukmin.