Ikuti Blog ini Via Facebook

Mengetahui update "Materi Kultum Kita" lebih cepat dan lebih mudah. Klik tombol suka dibawah ini.

Saturday, July 14, 2012

Bulan Ramadhan

Ramadhan datang kembali. Berbagai cara kita lakukan dalam menyambut bulan berkah ini. Sosok yang patut dijadikan teladan dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan adalah Raasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam, para sahabatnya dan salafus shalih.
Dalam menyambut bulan penuh rahmat ini, beliau selalu bergegas memperbanyak ibadah. Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam bersabda, “Jika datang bulan Ramadhan, dibelenggulah setan, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibukalah pintu-pintu surga.” Kemudian beliau berseru, “Wahai orang yang mendambakan kebaikan, datanglah! Wahai orang yang tidak suka kebaikan, bermalaslah! Sesungguhnya dalam bulan Ramadhan ini setiap malamnya Allah SWT membebaskan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari api neraka,” (HR Tirmidzi). Pada bulan ini juga
Allah melipatgandakan segala amal perbuatan, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi, suatu hari di pengujung bulan Sya’ban, Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam bersabda, “Wahai sekalian manusia, telah datang kepadamu bulan yang agung, penuh keberkahan, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan; diwajibkan padanya puasa; dan dianjurkan untuk mengidupkan malam-malamnya. Siapa yang mengerjakan satu kebaikan pada bulani ini, seolah-olah ia mengerjakan satu perintah kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan perintah wajib, seakan-akan ia megerjakan tujuh puluh kali kewajiban tersebut di bulan yang lain,” (HR Muslim).
Untuk itu saatnya kita meningkatkan rasa kepedulian kita kepada sesama, membantu menyelesaikan permaslahan umat dan meringankan beban mereka. Bagi para pelayan umat, Ramadhan merupakan moment untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarkat.
Bagi kaum Muslimin, Ramadahan tak sekedar moment untuk mendulang pahala, tapi juga sebagai lahan subur menebar kebaikan. Umumnya, pada bulan suci ini, gairah umat Islam untuk mendekatkan diri kepadaAllah meningkat. Masjid yang biasanya hanya diisi dengan kegiatan keagamaan. Kaum Muslimin yang biasanya melakasanakan shalat di rumah, pada bulan suci ini berbondong-bondong datang ke masjid. Mereka yang selama ini membaca al-Qur’an hanya pada malam ternteu, kini berlomba-lomba menghatamkannya.
Bagi juru dakwah, Ramadhan ibarat dunia perdagangan. Ramadahan bagaikan “bazaar” yang dipadaati pengunjung. Sangat rugi kalau momen ini tidak dimanfaatkan untuk menebar dakwah lebih giat dari biasanya. Ibarat seluruh lembaga pendidikan, ramadhan adalah momen yang paling tepat untuk merekrut siswa sebanyak-banyaknya. Jangan sampai, umat yang dibulan Ramdhan ini mulai sadar, dan mulai mendekatkan diri kepada Allah, kembali ke keadaannya keadaan mereka semula (Menjauh dari ajaran-ajaran Islam).
Mengingat hal itu, kita dapat simpulkan. Bawha dalam bulan penuh berkah ini kita dapat menemukan dua sisi kebaikan yang bertemu. Semangat untuk berubah serta meningkatkan ketakwaan dan semangat dalam berdakwah memadu menjadi satu. Subhannallah. Selamat menjemput hidayah dan menebar dakwah.

Pengertian dan Keutamaan Puasa - Kultum Ramadhan

No comments:

Post a Comment

Be a strong mukmin.