Ramadhan datang kembali. Berbagai cara
kita lakukan dalam menyambut bulan berkah ini. Sosok yang patut dijadikan teladan
dalam menyambut dan mengisi bulan Ramadhan adalah Raasulullah Shalallahu
A’laihi Wasalam, para sahabatnya dan salafus shalih.
Dalam menyambut bulan penuh rahmat ini, beliau
selalu bergegas memperbanyak ibadah. Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam
bersabda, “Jika datang bulan Ramadhan,
dibelenggulah setan, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibukalah pintu-pintu
surga.” Kemudian beliau berseru, “Wahai
orang yang mendambakan kebaikan, datanglah! Wahai orang yang tidak suka
kebaikan, bermalaslah! Sesungguhnya dalam bulan Ramadhan ini setiap malamnya
Allah SWT membebaskan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari api neraka,”
(HR Tirmidzi). Pada bulan ini juga
Allah melipatgandakan segala amal perbuatan,
baik yang fardhu maupun yang sunnah. Diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi, suatu
hari di pengujung bulan Sya’ban, Rasulullah Shalallahu A’laihi Wasalam
bersabda, “Wahai sekalian manusia, telah
datang kepadamu bulan yang agung, penuh keberkahan, di dalamnya terdapat satu
malam yang lebih baik dari seribu bulan; diwajibkan padanya puasa; dan
dianjurkan untuk mengidupkan malam-malamnya. Siapa yang mengerjakan satu
kebaikan pada bulani ini, seolah-olah ia mengerjakan satu perintah kewajiban di
bulan lain. Siapa yang mengerjakan perintah wajib, seakan-akan ia megerjakan
tujuh puluh kali kewajiban tersebut di bulan yang lain,” (HR Muslim).
Untuk itu saatnya kita meningkatkan rasa kepedulian
kita kepada sesama, membantu menyelesaikan permaslahan umat dan meringankan
beban mereka. Bagi para pelayan umat, Ramadhan merupakan moment untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarkat.
Bagi kaum Muslimin, Ramadahan tak sekedar
moment untuk mendulang pahala, tapi juga sebagai lahan subur menebar kebaikan.
Umumnya, pada bulan suci ini, gairah umat Islam untuk mendekatkan diri kepadaAllah
meningkat. Masjid yang biasanya hanya diisi dengan kegiatan keagamaan. Kaum
Muslimin yang biasanya melakasanakan shalat di rumah, pada bulan suci ini
berbondong-bondong datang ke masjid. Mereka yang selama ini membaca al-Qur’an
hanya pada malam ternteu, kini berlomba-lomba menghatamkannya.
Bagi juru dakwah, Ramadhan ibarat dunia
perdagangan. Ramadahan bagaikan “bazaar” yang dipadaati pengunjung. Sangat rugi
kalau momen ini tidak dimanfaatkan untuk menebar dakwah lebih giat dari
biasanya. Ibarat seluruh lembaga pendidikan, ramadhan adalah momen yang paling
tepat untuk merekrut siswa sebanyak-banyaknya. Jangan sampai, umat yang dibulan
Ramdhan ini mulai sadar, dan mulai mendekatkan diri kepada Allah, kembali ke
keadaannya keadaan mereka semula (Menjauh dari ajaran-ajaran Islam).
Mengingat hal itu, kita dapat simpulkan. Bawha
dalam bulan penuh berkah ini kita dapat menemukan dua sisi kebaikan yang
bertemu. Semangat untuk berubah serta meningkatkan ketakwaan dan semangat dalam
berdakwah memadu menjadi satu. Subhannallah. Selamat menjemput hidayah dan
menebar dakwah.
No comments:
Post a Comment
Be a strong mukmin.