Ikuti Blog ini Via Facebook

Mengetahui update "Materi Kultum Kita" lebih cepat dan lebih mudah. Klik tombol suka dibawah ini.

Tuesday, July 17, 2012

Ketakwaan Individu dan Ketakwaan Sosial Sebagai Gol nya Orang-Orang Yang Berpuasa

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah : 183)

Seperti yang mungkin kebanyakan dari kita ketahui bahwa tujuan akhir dari puasa adalah mendapatkan gelar sebagai orang yang bertakwa. Ibarat sepak bola, takwa merupakan sebuah gol yang dapat membawa kita menuju kedalam sebuah kemenangan. Dalam usaha mencapai kemenangan itu, tak ubahnya permainan sepak bola, kita juga harus menyusun strategi untuk mencapai gol yaitu takwa itu sendiri.

Dalam materi kultum kali ini, saya akan berbagi ilmu mengenai ketakwaan itu sendiri. Menurut sumber yang saya dapatkan, ketakwaan itu dapat kita bagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama yaitu Ketakwaan Individu. Ketakwaan ini merupakan gol yang dapat kita raih dan kita sendiri yang merasakannya. Oleh karena itu,
ketakwaan jenis yang pertama ini tidak berhubungan dengan orang lain. Melainkan berhubungan dengan diri kita sendiri. Sedangkan ketakwaan jenis yang kedua yaitu Ketakwaan Sosial. Ketakwaan jenis ini merupakan ketakwaan yang melibatkan orang lain dalam pelaksanaannya.

Ketakwaan Individu
 1. Qona'ah

"Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah," (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka)." (At Taubah (9):59)

Qana’ah yaitu merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta ridha dengan apa yang telah Allah berikan. Sifat ini juga tidak berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi Qana’ah disini menjauhkan diri dari sifat merasa kurang dan tidak puas yang berlebihan. Jadi orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Jika hal ini telah kita miliki, maka akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak.

Suasana hati yang damai dan penuh kesyukuran atas semua yang Allah berikan kepada kita, baik itu kenikmatan maupun ujian,  ini hanya dapat dirasakan dan dinilai oleh pribadi masing-masing. Sejauh mana tingkat Qana'ah kita. Oleh karena itu lah Qana'ah itu termasuk jenis Ketakwaan yang sifatnya Individu.

Saudaraku yang saya cintai karena Allah, mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan dikarenakan keterbatasan waktu. Semoga kultum yang singkat ini dapat bermanfaat dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun ketakwaan individu ini jumlahnya ada lima dan kitapun belum membahas mengenai ketakwaan yang sifatnya sosial. Oleh karena itu insyaAllah kita akan lanjut kembali materi ini esok hari. 
Forgive me if i have mistake, thank you for your attention.
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

No comments:

Post a Comment

Be a strong mukmin.