Ikuti Blog ini Via Facebook

Mengetahui update "Materi Kultum Kita" lebih cepat dan lebih mudah. Klik tombol suka dibawah ini.

Saturday, July 21, 2012

Ketakwaan Individu dan Ketakwaan Sosial Sebagai Gol nya Orang-Orang Yang Berpuasa-Part3

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Puji syukur kehadirat Allah Ta'ala atas berkat rahmat-Nya kita dapat dipertemukan kembali di media dakwah modern ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahualaihi Wasalam yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman terang benderang.

Materi Kultum Kita kali ini akan melanjutkan postingan kita yang terdahulu, yaitu dengan tema "Ketakwaan Individu dan Ketakwaan Sosial Sebagai Gol nya Orang-Orang Yang Berpuasa" Part ke 2. Langsung saja, ketakwaan individu selanjutnya setelah Qana'ah dan Mudah bertobat yaitu:

3. Konsisten (Istiqomah)

Ciri dari orang yang bertakwa yang bersifatnya individu dan hanya dapat dinilai oleh pribadi masing-masing lainnya adalah kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam melaksanakan ibadah. Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali bahwa orang yang istiqomah yaitu menempuh jalan (agama) yang lurus/benar dengan tidak berpaling
ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup ketika pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan istiqomah ketika meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.


Umar ra.  pernah berkata, "Istiqomah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan. Dan, janganlah melakukan tipu muslihat seperti tipu  muslihat serigala." (Syarah & Terjemah Riyadhus Shalihin jilid 1, Hal. 132).


Oleh karena itu sahabat Materi Kultum Kita yang dirahmati Allah, kita harus melatih diri kita dalam bulan suci Rhamadhan ini agar senantiasa Istiqomah terhadap ajaran Islam. Istiqomah dalam melaksanakan perintah Allah dan istiqomah dalam menjauhi larangan-larangan Allah. 

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".  31. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. 32. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang  Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Fushshilat (41):30-32)

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. 14. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al Ahqaf (46):13-14)



4. Sabar (2:45, 153) dan Bersyukur



Sebenarnya point ini terbagi menjadi dua, yaitu Sabar sebagai point ke-4 dan Bersyukur point ke-5. Namun, karena keduanya dijelaskan dalam satu hadis, jadi saya satukan kedua point tersebut.

Sungguh mengagumkan keadaan orang beriman, sesungguhnya setiap urusannya menjadi kebaikan. Yang demikian tidak akan terjadi kecuali bagi orang beriman. Sebab, jika dia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, maka dengan bersyukur itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar, maka dengan kesabarannya itu, menjadi kebaikan baginya. (HR.Muslim)

Gol orang yang berpuasa yang keempat ini mengajarkan kita agar senantiasa bersabar dalam melakukan sesuatu dan ketika mendapatkan musibah. Bersabar berarti terus berjuang, tidak hanya bertahan. Ketika kita sakit maka kita bersabar untuk terus mengobati rasa sakit itu, bukan pasrah atas keadaan. Ketika kita menemui kegagalan dalam belajar, maka kita bersabar untuk terus belajar, bukan pasrah atas kemampuan yang dimiliki. Jadi bersabar itu berarti aktif bukan pasif.

Dalam berpuasa ini kita sangat di uji kesabaran kita. Seorang suami diuji kesabaran atas istrinya. Seorang istri di uji kesabaran atas suaminya. Bahkan banyak dari sodara kita yang melaksanakan ibadah puasa ini di lingkungan yang bukan islami, maka dia pun di uji kesabaran atas lingkungannya. Dan masih banyak lagi ujian yang lainnya terutama di bulan suci Rhamadhan ini. Inilah ujian yang dapat mengahantarkan kita kepada sebuah penghargaan termulia, yang didambakan seluruh manusia, yaitu predikat sebagai orang yang bertakwa. Yang mana, tidak ada manusia yang paling mulia di sisi Allah kecuali karena ketakwaannya. 

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nahl (16):18)


Gol nya orang-orang yang berpuasa yang bersifat ketakwaan individu yang terakhir yaitu senantiasa bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah Allah berikan. Letak perbedaan orang yang sangat berbeda antara orang yang beriman dengan orang yang tidak beriman. jika dia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, maka dengan bersyukur itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar, maka dengan kesabarannya itu, menjadi kebaikan baginya. (HR.Muslim).


Sekian Materi Kultum Kita pagi ini mengenai Ketakwaan Individu dan insyaAllah akan dilanjutkan besok pagi mengenai Ketakwaan Sosial. Semoga Rhamadhan tahun ini kita dapat mencetak gol yang lebih banyak lagi. Terimakasih atas perhatiannya, wabillahitaufiq wal hidayah, waAllahu a'lam.
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarhakatuh.


No comments:

Post a Comment

Be a strong mukmin.